Surakarta (17/06/2021), prodi Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan kegiatan Revisi Kurikulum di Ruang BPH UMS, Gedung Siti Walidah Lantai 6. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai respon dalam menghadapi disrupsi pendidikan, menyesuaikan dengan perubahan kurikulum Merdeka Belajar dan mempersiapkan lulusan untuk dunia kerja.
Pada kegiatan revisi kurikulum prodi ini menghadirkan pakar dan praktisi pendidikan seperti Prof. Dr. Muhammad Khafid, M.Si dari Universitas Negeri Semarang (UNNES), Prof Dr Nugraha, SE., Ak, M.Si., CA dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang juga menjabat sebagai Ketua Aliansi Profesi Pendidik Akuntansi Indonesia (Aprodiksi), dan Baskoro Hadi, M.Pd dari Ketua MGMP Akuntansi Jawa Tengah. Selain itu, hadir juga alumni yang saat ini berkarir di bidang pendidikan maupun dunia usaha.
Masukan pertama disampaikan oleh Prof Dr Muhammad Khafid MSi, ia berpesan bahwa lulusan Prodi Pendidikan Akuntansi harus menguasai advanced materials atau materi tingkat lanjut supaya dapat menyampaikan essential materials (materi dasar) secara efektif. Lulusan yang memilih berkarir pada bidang pendidikan sebagai guru, harus menguasai 7 CPL Guru Profesional supaya sejalan dengan CPL PPG yang saat ini menjadi road map untuk menjadi guru. Prof Khafid mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan revisi kurikulum karena perubahan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja semakin cepat. Ia mencontohkan bahwa 10 tahun lalu tidak ada yang menyangka bahwa penggunaan internet of things dalam dunia kerja akan seluas ini, sehingga ia berpesan bahwa prodi manapun tidak boleh “alergi” dengan revisi kurikulum.
Masukan kedua dari Prof Dr Nugraha SE Ak MSi CA, berpesan bahwa prodi harus mengupayakan struktur mata kuliah yang memberikan pendampingan teori sebelum mata kuliah praktik. Hal ini supaya mahasiswa paham apa yang sedang ia kerjakan dan untuk apa mereka melakukan praktik tersebut. Menanggapi kurikulum Merdeka Belajar, prodi Pendidikan Akuntansi diharapkan dapat menyesuaikan kurikulum mata kuliahnya dengan lebih menyederhanakan mata kuliah pada kelompok Sikap/attitude dan menitikberatkan pada penambahan mata kuliah berbasis Keterampilan Umum/General Skill dan Pengetahuan/Knowledge.
Masukan ketiga dari Baskoro Hadi, M.Pd, ia menyampaikan bahwa saat ini keberadaan prodi Pendidikan Akuntansi diharapkan dapat berfokus pada luaran/produk. Seiring dengan berkembangnya teknologi, mahasiswa Pendidikan Akuntansi dapat mulai dibekali dengan keterampilan mengajar dengan teknologi tingkat advanced, bukan mengandalkan slide presentasi lagi.
Pada kegiatan ini hadir pula Wakil Rektor Bidang I Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Dr Harun Djoko Prayitno, MHum, yang menyampaikan bahwa arah kurikulum di UMS ke depan tidak lagi berfokus pada luaran berbasis laporan skripsi. Namun mahasiswa diberi kebebasan untuk bisa juga membuat sebuah program/temuan/konstribusi revolusioner yang setara atau bahkan dinilai lebih dari laporan skripsi. Misalnya mahasiswa dapat berkontribusi di sekolah-sekolah yang masih berkembang dengan mengembangkan domain sebagai identitas sekolah tersebut. Mahasiswa yang mampu menyusun karya ilmiah pada jurnal bereputasi sebagai penulis pertama (first author) juga dapat menggunakannya sebagai pengganti laporan skripsi.
Pada sesi diskusi, terdapat saran yang menarik dari alumni yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara. Ia menyampaikan bahwa salah satu stigma yang menghalangi siswa untuk sekolah di SMK Akuntansi adalah takut hitung-hitungan seperti matematika. Sehingga ia berharap hal ini dapat dipertimbangkan untuk dicari solusinya.
[wzslider autoplay=”true” info=”true” exclude=”https://pend-akuntansi.ums.ac.id/2021/06/20/revisi-kurikulum-prodi-pendidikan-akuntansi-menjawab-disrupsi-pendidikan-dan-tantangan-dunia-kerja/whatsapp-image-2021-06-17-at-14-07-25-1/”]