SURAKARTA – Mahasiswa KKN-Mas 2024 dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat dalam program P2AD-KKNMAS dari LPMPP UMS melalui kegiatan pelatihan dan aktivitas sehat untuk anak-anak di Desa Jatisawit dan Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini mengusung tema “Program Peningkatan Aktivitas Sehat Anak sebagai Langkah Antisipasi Ketergantungan terhadap HP di Desa Binaan KKN-Mas di Kabupaten Karanganyar.”
“Pada bulan Agustus lalu, kami mengadakan pelatihan dan aktivitas sehat bagi anak-anak di SD Negeri 1 Jatisawit, dengan sasaran siswa kelas 4, 5, dan 6. Para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut,” ungkap Mufid Zaiq Ja’far, selaku Tim KKN-Mas Desa Jatisawit, pada Rabu (04/9). Sementara itu, Zona Aditama Wibowo, Tim KKN-Mas Desa Tlobo, menambahkan, “Sebelum karnaval, anak-anak dengan semangat melakukan berbagai latihan dan olahraga sebagai persiapan untuk penampilan dalam upacara 17-an. Di SD Negeri 2 Tlobo, khususnya kelas 4, saya mencoba mengajak anak-anak mengenal permainan tradisional ‘Cublak-Cublak Suwung’ untuk mengingatkan mereka agar tidak terlalu bergantung pada handphone dan kembali menghargai budaya kita.”
Mereka juga menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi ketergantungan HP pada anak-anak. Kegiatan yang dilaksanakan di dua SD berbeda ini mencakup berbagai aktivitas yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada gadget. Tim KKN-Mas Desa Jatisawit, misalnya, memanfaatkan limbah stik es krim menjadi mainan kreatif, serta melakukan kerja bakti bersama anak-anak SD Negeri 1 Jatisawit di area bermain mereka. Sementara itu, Tim KKN-Mas Desa Tlobo memberikan pelatihan permainan tradisional dan memantau proses latihan olahraga anak-anak untuk persiapan penampilan setelah upacara 17-an.
Selama kegiatan berlangsung, anak-anak sangat antusias mengikuti serangkaian aktivitas yang diadakan oleh Tim KKN-Mas 2024 UMS. “Kami berharap, setelah mengikuti kegiatan ini, anak-anak dapat mengurangi penggunaan HP secara berlebihan dan menggantinya dengan kegiatan yang mengasah keterampilan mereka,” ujar Suranto, Ketua Pengabdian P2AD-KKNMAS.
Salah satu siswa, Rizki, mengungkapkan bahwa “kegiatan permainan ini seru dan asyik. Saya bisa bermain dengan teman-teman dan mengenal permainan tradisional.” Anak-anak tampak sangat antusias dengan permainan tersebut, sehingga turut memperkenalkan berbagai permainan tradisional agar tidak hilang dari budaya kita dan sekaligus membantu mengurangi ketergantungan pada HP.